PUSAT KAJIAN LIQA’ ALLAH MEMPERKENALKAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH CARA MUDAH MENGETAHUI ALLAH, MENGENAL ALLAH, MERASAKAN KEDEKATAN DENGAN ALLAH (QURBAH), KEBERSAMAAN DENGAN ALLAH (MA’IYAH), SERTA MERASAKAN DAN MENGALAMI PERTEMUAN DENGAN ALLAH (LIQA’ ALLAH)
- Dalam program ini saya memperkenalkan cara mudah bertemu Allah. Caranya ada 2 yaitu dengan ilmu dan amal. Ilmu ada 5 macam, yaitu ilmu dari al-Qur’an, hadis, tauhid, tasawuf, dan filsafat. Sedangkan amal meliputi shalat, puasa, dan dzikir dengan cara tertentu.
- Untuk itu sudah ada buku panduannya, dan dengan buku panduan tersebut disertai penjelasan teori dan prakteknya sekurang-kurangnya sekali pertemuan sekitar 3 jam insya Allah peserta sudah bisa berjalan sendiri menuju Allah untuk bertemu Allah dan menjadi kekasih Allah.
- Cara mudah bertemu Allah itu ilmunya 99 % lebih dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri. Sedangkan yang selainnya hanya merupakan komplemen yang bisa membantu memudahkan memahami apa yang sudah ditunjukkan dan dijelaskan oleh Allah sendiri dalam al-Qur’an. Jadi, melalui program ini saya hanya menyampaikan apa yang diberitahukan oleh Allah sendiri melalui surat-surat-Nya yang terkumpul dalam al-Qur’an.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa Allah itu berbicara (berfirman), mengajak kita berbicara, memberi kita petunjuk, membimbing kita, menuntun kita, menolong kita, melindungi kita, mendengarkan doa kita dan mengabulkan doa kita.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui Allah, mengenal Allah, merasakan kedekatan dengan Allah (Qurbah), bisa merasakan kebersamaan dengan Allah (Ma’iyah), kita bisa merasakan dan merngalami pertemuan dengan Allah (Liqa’ Allah).
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa manusia bisa bertemu Allah di dunia ini, dan kita bisa mengetahui bahwa manusia bisa berkomunikasi dengan Allah.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui cara mudah bertemu Allah dan jalan terdekat menuju Allah.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa manusia bisa merasakan dan mengalami pertemuan dengan Allah melalui dzikir, doa, dan shalat yang khusyu’.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa segalanya berlangsung dengan kekuatan Allah, dengan kehendak Allah, dan dengan pengetahuan Allah.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa segala yang ada di langit dan di bumi termasuk yang ada di antara keduanya, termasuk kekuatan, kehendak, pengetahuan, dan wujud kita adalah milik Allah.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa yang bisa memberi petunjuk, pertolongan, perlindungan, dan yang bisa menyembuhkan dan menyelamatkan manusia hanya Allah.
- bDari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetaui bahwa kita bisa mencapai tingkat kesadaran di mana kita bisa merasakan dan mengalami pertemuan dengan Allah.Tingkat kesadaran itu adalah tingkat kesadaran tauhid.
- Dari al-Qur’an atau dari Allah sendiri kita bisa mengetahui adanya tauhid hauqalah (QS. 18:39), tauhid shamadiyah (QS. 112), dan tauhid ahadiyah (tauhid al-wujud) (QS. 112:1).
- Dalam tauhid hauqalah kita bisa menyadari bahwa yang ada hanya kekuatan Allah yang tak terbatas dan tak terbagi sehingga segalanya nampak berlangsung dengan kekuatan Allah.
- Dalam tauhid shamadiyah kita bisa menyadari bahwa segalanya bergantung secara total pada kehendak Allah, sehingga segalanya nampak berlangsung dengan kehendak Allah. (Manusia tidak bisa menghendaki jika tidak diberi kemampuan menghendaki).
- Dalam tauid al-wujud kita bisa menyadari bahwa segalanya berada dalam pengetahuan Allah, sehingga segalanya nampak berlangsung dengan pengetahuan Allah.
- Dalam tauhid hauqalah kita bisa merasa satu kekuatan dengan kekuatan Allah. Dalam tauhid shamadiyah kita bisa merasa satu kehendak dengan kehendak Allah. Dalam tauhid al-wujud kita bisa merasa satu pengetahuan dengan pengetahuan Allah.
- Dengan kata lain kita bisa merasa satu kekuatan dengan kekuatan Allah dalam tawakal. Kita bisa merasa satu kehendak dengan kehendak Allah dalam takwa. Kita bisa merasa satu pengetahuan dengan pengetahuan Allah dalam tauid.
- Pada tingkat kesadaran tauhid manusia juga bisa menyadari ketinggian dan kemuliaan derajatnnya sebagai hamba Allah, pelayan Allah, abdi Allah, dan budak Allah, yang tugasnya mengikuti petunjuk Allah, melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah. Oleh sebab itu, Allah melarang manusia menjadi hamba selain Allah, menjadi budak nafsu, budak setan, budak dunia, budak harta benda dan semacamnya. Karena jika manusia menjadi budak selain Allah (baca thaghut), maka derajatnya turun ke tingkat hewan, dan bahkan lebi rendah dari benda mati.
- Dengan demikian jelaslah sudah bisa dipastikan bahwa akhir pemahaman tentang Allah dan puncak pengalaman pertemuan dengan Allah adalah abdiat, yaitu menjadi hamba Allah. Hanya hamba Allah yang bisa menjadi kekasih-Nya, dan hanya hamba dan kekasih-Nya yang bisa menjadi khalifah-Nya.
Semoga kita bisa selalu berada dalam petunjuk, pertolongan dan perlindungan Allah SWT. agar kita bisa menjadi hamba-Nya, agar kita bisa mencintai-Nya, agar kita bisa dicintai-Nya, agar kita bisa menjadi kekasih-Nya, dan agar kita bisa menjadi khalifah-Nya, yaitu wakil-Nya di muka bumi. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin wa Yaa Mujiibas Saailiin.
Penulis & Pemandu:
Drs. S. Hamdani, MA.
Dosen Filsafat, Tasawuf, dan Tauhid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ada dua cara untuk bertemu dengan Allah. Cara pertama yaitu dengan ilmu dan amal dijelaskan cukup rinci dalam tulisan ini, namun cara ke dua tidak disinggung sama sekali.
Maka ini menjadi pertanyaan. Bagaimana cara ke dua itu?