PUNCAK PENGALAMAN PERTEMUAN DENGAN ALLAH ITU MENJADI HAMBA ALLAH, KEKASIH ALLAH, DAN KHALIFAH-NYA
Manusia adalah karya Allah yang paling sempurna, paling mulia, paling tinggi derajatnya, dan sebaik-baik ciptaan-Nya (ahsani taqwiim), karena hanya manusialah yang bisa menguasai alam semesta dan segala isinya jika manusia mau dan bisa menjadi hamba Allah dan khalifah-Nya.
Sebagai ciptaan Allah yang tertinggi derajatnya, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diberi kemampuan untuk bisa taat kepada Allah dan untuk bisa melawan Allah, untuk bisa memilih menjadi hamba Allah dan memilih menjadi hamba selain Allah dengan segala resikonya
Jika manusia mau memilih menjadi hamba Allah, hanya tunduk dan taat kepada Allah, senang menuruti maunya Allah, senang mengikuti dan melaksanakan perintah Allah, dan senang menjadikan kehendak Allah sebagai kehendaknya, maka seluruh kekuasaan yang di alam semesta ini pun tunduk kepadanya
Sebaliknya, jika manusia memilih menjadi hamba selain Allah, yaitu hamba thaghut termasuk di dalamnya nafsu dan setan, maka derajat manusia turun ke tingkat terendah (asfalasa filiin) dan bahkan lebih rendah dari benda mati, karena dia pun menjadi hamba dan diperbudak oleh harta, benda dan semacamnya, sehingga dia tidak lagi bisa menjadi penguasa dunia dan segala isinya, tetapi dia dikuasai dan diperbudak oleh dunia, benda-benda, dan benda terendah sekalipun
Satu-satunya jalan agar manusia bisa menjadi hamba Allah dan khalifah-Nya adalah manusia harus mengetahui Allah, mengenal Allah, dekat dengan Allah, selalu bersama Allah, bertemu Allah, mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah
Oleh sebab itu, menjadi hamba Allah itu pilihan yang harus diperjuangkan, harus diraih, harus dicapai dengan mengerahkan seluruh kemampuan jiwa-raga, dengan hanya mengandalkan kekuatan Allah, petunjuk Allah, pertolongan Allah, dan perlindungan Allah
Menjadi hamba Allah itu tidak sama dengan menjadi hamba selain Allah (thaghut). Thaghut adalah segala sesuatu selain Allah yang disembah dan dipertuhan manusia, termasuk harta, jabatan, kedudukan, dunia, nafsu, setan, dan manusia itu sendiri.
Jadi thaghut adalah segala sesuatu selain Allah yang memperbudak manusia, yang menjadikan manusia sebagai hambanya, sebagai abdinya, dan sebagai pelayannya
Menjadi hamba Allah itu berbeda dengan menjadi hamba thaghut. Jika manusia menjadi pelayan manusia, dia tidak bakalan sekaligus menjadi majikannya. Sebaliknya jika dia menjadi pelayan Allah, maka sebenarnya dia menjadi majikan yang dilayaninya sendiri karena Allah itu Maha Sempurna dan tidak memerlukan pelayanan manusia.
Menjadi hamba Allah juga berarti menjadi pelayan dan yang dilayani, menjadi yang dikuasai dan yang menguasai, menjadi yang diciptakan dan yang menciptakan, serta menjadi yang diperintah dan yang memerintah.
Dengan demikian, menjadi hamba Allah dan khalifah-Nya itu merupakan puncak pengalaman pertemuan dengan Allah dan merupakan derajat tertinggi yang bisa dicapai manusia selama hidupnya di dunia ini
Akhirnya, semoga kita semua bisa menjadi hamba Allah, bisa menjadi kekasih Allah, dan bisa menjadi khalifah-Nya dengan Petunjuk, Pertolongan, dan Perlindungan-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin wa Yaa Mujiibas Saailiin Walhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.
Setuju. Bagaimana pengejawantahan nya dalam hidup dan kehidupan sehari-hari kita?