PROGRAM PENDALAMAN PEMAHAMAN DAN PENINGKATAN PENGALAMAN KEAGAMAAN (P5K)
DENGAN METODE PRAKTIS LIQA’ ALLAH
(CARA MUDAH BISA TAHU, KENAL, DEKAT, BERTEMU ALLAH, DAN MENJADI KEKASIH ALLAH)
P5K adalah usaha untuk memperdalam pemahaman tentang Allah dan meningkatkan pengalaman keagamaan tentang Allah. Pada dasarnya, pemahaman dan pengalaman tentang Allah itu bisa ditingkatkan sampai ke tingkat tidak terbatas.
Jika manusia tahu bahwa ia bisa mengetahui Allah, maka ia pasti berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui Allah, walau apapun yang harus dilakukannya dan berapapun biaya yang diperlukannya. Manusia pasti mau mengorbankan apapun yang dimilikinya, asalkan ia bisa mengetahui Allah. Bagi manusia, mengetahui Allah itu adalah segalanya, karena Allah itu adalah Perncipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Pemelihara, Penjaga, dan Yang mengurus segalka yang ada di alam semesta.
Bila manusia mengetahui bahwa ia bisa menyaksikan dan melihat Allah, maka ia pasti mau menyaksikan dan melihat-Nya, di manapun Ia berada. Manusia pasti mau berusaha menyaksikan dan melihat-Nya dengan menggunakan segala cara yang ia bisa lakukan, walau harus ke ujung dunia atau ke ujung langit sekalipun.
Kalau saja manusia mengetahui bahwa ia bisa mencari Allah dan bertemu Allah, atau bisa menemui Allah di dunia ini, maka ia pasti berusaha mati-matian untuk bisa bertemu dan menemui-Nya, walaupun ia harus memngorbankan segala apa yang dimilikinya. Ia pasti rela dan dengan senang hati melalkukan apa saja yang bisa dilakukannya, asal saja ia bisa bertemu dengan Sang Kekasih dan menemui Sang Kekasih Yang Maha Pengasih, yaitu Allah Rabbul ‘Alamiin.
Manusia bisa mendapatkan kepastian bisa mengetahui, dekat, bersama, menyaksikan, melihat, bertemu Allah, dan menemui Allah itu dari Allah sendiri. Allah memberi tahu manusia bahwa Allah itu selalu dekat dan selalu bersama manusia di manapun ia berada (QS. 2:186; 57:4). Allah menganjurkan dan menawarkan agar manusia bertemu Allah (QS. 29:5). Allah menjamin kepastian manusia bisa bertemu Allah, asal saja ia berusaha sungguh-sungguh untuk menemui-Nya (QS. 84:6). Allah memberi tahu caranya agar manausia bisa bertemu Allah (QS. 18:110). Allah mengancam orang-orang yang tidak mau bertemu Allah (QS. 10:7-8; 10). Allah menjelaskan bahwa manusia bisa bertemu Allah dan menemui Allah di dunia ini (QS. 17:72; 22:46; 2:45-46).
Kalau saja manusia mau dan bisa memahami pemberitahuan dan penjelasan Allah sendiri melalui surat-Nya tersebut di atas, maka ia pasti dengan senang hati berusaha menemui-Nya, dengan tanpa keraguan sedikit pun, karena informasi dari Allah itu pasti bernarnya, dan pasti tiada seorang pun yang bisa meragukannya.
Lagi pula, dalam sejarah bisa ditemukan bukti-bukti yang tidak bisa diragukan tentang adanya orang-orang yang telah bisa mengetahui dan mengenal Allah, bisa merasakan dan mengalami kedekatan dan kebersamaan dengan Allah (Qurbah dan Ma’iyah), bisa menyaksikan dan melihat Allah dengan mata hati (Musyahadah dan Ma’rifah), bisa bertemu dan menemui Allah (Liqa’ Allah), dan bisa mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah. Apa yang diketahui, dirasakan, dan di alami para Rasul, Nabi, Wali, dan orang-orang tertentu yang mendapatkan karunia dari Allah itu pasti tidak bisa diragukan oleh siapa-pun dengan tanpa mengorbankan akal sehatnya.
Dalam sejarah juga bisa ditemukan bukti-bukti yang tidak mengandung keraguan tentang adanya orang-orang yang telah menempuh perjalanan menuju Allah dan berhasil sampai tujuan. Di antara mereka pun ada yang menuliskan kisah perjalanan dan hasil-hasil perjalanannnya menuju Allah. Misalnya, Imam an-Nafri dengan kitabnya al-Mawakif wal Mukhathabat; Al-Ghazali dengan kitabnya Ihya’ ‘Ulumuddin, Mi’raj al-Salikin, Mihrab al-‘Arifin, dan Misykat al-Anwar; Syeikh Abdul Qadir Jaelani dengan kitabnya Futuh al-Ghaibi, Sir al-Asrar, dan Fath al-Rabbani; Ibnu ‘Arabi dengan kitabnya Futuhat al-Makiyah dan Fusus al-Hikam; Mulla Shadra dengan kitabnya Al-Asfar al-Arba’ah; Syeikh Yusuf al-Makasari dengan kitabnya Zubdad al-Asrar, dan lain-lainnya yang jumlahnya sangat banyak sekali.
Lebih dari itu, semua pemahaman, pengetahuan, perasaan, dan pengalaman tentang Allah itu bisa dijelaskan dan dimengerti secara rasional, ada referensinya, ada ilmunya, dan ada juga para pakar dan ahlinya. Apa yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadis, dan yang termuat dalam buku-buku tauhid, filsafat, dan tasawuf bisa menjadi bukti yang meyakinkan bagi mereka yang mau dan bisa memahaminya.
Sampai di sini, pasti sudah bisa dipastikan bahwa manusia bisa tahu, kenal, dekat, dan bertemu Allah di dunia ini. Karenanya, juga bisa dipastikan bahwa setiap orang pasti mau dan ingin tahu, kenal, dekat, bertemu, mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah. Dalam hal ini, yang diperlukan hanyalah kamauan, kesungguhan, niat, dan tekad yang bulat untuk mengetahui, mengenal, dekat, bersama, bertemu, mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih Allah.
Dengan demikian jelaslah bahwa setiap orang bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan mencintai Allah, asal saja ia tahu caranya, punya ilmunya, dan mau, serta bisa mengamalkannya. Sehubungan dengan itu, kami menyelenggarakan Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’ Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah). Cara ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa harus meninggalkan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Untuk itu sudah ada buku panduannya. Dengan buku panduan tersebut dan disertai penjelasan sekurang-kurangnya 1 x pertemuan sekitar 3 jam, sudah meliputi teori dan praktek, dan Insya Allah peserta sudah bisa mempraktekannya sendiri. Dalam program ini juga dijelaskan tentang dasar-dasar, cara-cara, bekal, hambatan dan cara mengatasinya, faktor pendukung, tujuan, dan hasil-hasil yang didapatkan dari perjalanan menuju Allah. Akhirnya, semoga Allah SWT. memberi kita kekuatan dan kesanggupan, serta memudahkan kita mendapatkan karunia yang diridhai-Nya. Aamiin. Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Leave a Reply