Memperkenalkan Tarekat Modern Jalan Terdekat Menuju Allah SWT

Pusat Kajian Liqa Allah

MEMPERKENALKAN TAREKAT MODERN JALAN TERDEKAT MENUJU ALLAH SWT

 

Tarekat dari segi bahasa berarti jalan, cara, aturan, petunjuk, atau bimbingan. Modern dari segi bahasa berarti terbaru, mutahir. Modern juga berarti sikap dan cara berpikir, serta cara bertindak yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Jadi, dari segi bahsa terekat modern bisa berarti jalan atau cara bersikap, berpikir, dan bertindak yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Sedangkan dari segi istilah tarekat moderen adalah jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bisa tahu, kenal, dekat,  bertemu Allah, berkomunikasi dengan Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.

Dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa tarekat moderen adalah tarekat yang sangat dibutuhkan oleh zaman kita, tarekat yang sesuai dengan zaman kita, dan tarekat yang paling tepat untuk zaman kita.

Berbeda dengan tarekat klasik (konvensional), seperti tarekat naqshabandiyah, tarekat qadiriyah, tarekat saziliyah, dan seterusnya, yang mengharuskan adanya mursyid, syekh, atau pembimbing, murid, bai’at, dan ritual-ritual tertentu, yang berujung pada ketergantungan total si murid dengan mursyidnya, maka dalam tarekat tarekat modern yang diciptakan bukan ketergantungan, tetapi kemandirian, dalam arti bahwa dalam perjalanan menuju Allah, peserta tarekat modern sedapat mungkin tidak tergantung kecuali kepada Allah.

Jadi, dalam tarekat moderen peserta ditunjukkan caranya agar bisa mendapatkan petunjuk, bimbingan, tuntunan, pertolongan, dan perlindungan langsung dari Allah, dalam perjalanannya menuju Allah. Dengan kata lain, dalam tarekat moderen, Allah adalah pembimbing, penolong, dan pelindung langsung dalam perjalanan menuju Allah.

Oleh sebab itu, tarekat moderen bukanlah salah satu dari tarekat klasik (konvensional), dan juga bukan cabangnya. Tarekat moderen adalah ilmu, teori, atau jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bertemu Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.

Dalam tarekat moderen juga tidak menggunakan istilah mursyid, murid, dan peserta juga tidak dibai’at. Istilah yang digunakan adalah pemandu dan peserta. Tugas pemandu adalah menjelaskan Allah itu apa, Allah itu siapa, Allah itu di mana?. Lalu menjelaskan arah perjalanan, menunjukkan jalan dan caranya, bekal yang diperlukan, hambatan yang ditemui dan cara mengatasinya, factor-faktor pendukung, serta menjelaskan hasil-hasil perjalanan.

Jadi ibaratnya, peserta adalah turisnya, sedangkan pemandu adalah gaetnya. Karenanya, dalam tarekat moderen seorang pemandu bukan mursyid, peserta bukan murid, dan peserta juga tidak dibai’at.

Singkatnya, tarekat modern adalah teori, ilmu, atau jalan terdekat menuju Allah, cara mudah bertemu Allah, dan cara mudah menjadi kekasih Allah.

Dengan demikian bisa dipastikan bahwa tarekat moderen adalah tarekat yang paling sesuai dengan tuntutan zaman kita sekarang ini, yaitu zaman yang serba praktis, instan, mudah, dan cepat bisa dirasakan hasilnya.

Tarekat moderen juga jelas berbeda dengan tarekat klasik (konvensional) yang mengharuskan pesertanya melewati perjalanan panjang yang terdiri dari maqamat, yaitu tahapan-tahapan, stasiun-stasiun, atau terminal-terminal untuk bisa sampai kepada Allah. Padahal, untuk mencapai satu maqam, satu tahapan, atau satu terminal saja diperlukan waktu bertahun-tahun, bahkan ada yang sampai mati, tidak bisa melewati satu maqampun.

Oleh sebab itu, disamping tidak praktis, terlalu sulit, dan terlalu berat, tarekat klasik (konvensional) pasti tidak mudah untuk dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang.

Itulah sebabnya, kami memperkenalkan tarekat modern, yaitu tarekat yang lebih mudah, lebih praktis, bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, dan hasilnya pun juga bisa langsung dirasakan.

Untuk itu di perlukan upaya-upaya yang konstruktif, terencana, terprogram, dan berkelanjutan. Sehubungan dengan itu, kami menyelenggarakan Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah.

Untuk itu sudah ada buku panduannya, dengan buku panduan tersebut disertai penjelasan sekuarang-kurangnya sekali pertemuan sekitar tiga jam, Insya Allah perserta sudah bisa berjalan sendiri menuju Allah, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah.

Nama Program ini adalah Program Pendalaman Pemahaman dan Peningkatan Pengalaman Keagamaan (P5K) dengan Metode Praktis Liqa’ Allah (cara mudah bisa tahu, kenal, dekat, bertemu Allah, dan menjadi kekasih Allah).

Tujuan program ini adalah mengenalkan, mendekatkan, dan mempertemukan manusia dengan Allah, agar manusia mencintai Allah, dicintai Allah, dan bisa menjadi kekasih Allah. Target akhir program ini adalah agar peserta bisa mencintai Allah, dicintai Allah, dan menjadi kekasih Allah. Karena jika seseorang telah menjadi kekasih Allah, maka ia pasti senang mengetahui, mengenal, dekat, bertemu, berkomunikasi, dan berhubungan dengan Allah (istilah formalnya bertauhid), pasti senang menuruti mau-Nya Allah, mengikuti petunjuk dan melaksanakan perintah Allah (istilah formalnya bertaqwa), dan pasti senang dengan petunjuk, pertolongan, perlindungan, dan selalu bersama Allah, sehingga orang tidak mengandalkan kekuatan sendiri dan kekuatan dari yang selain Allah (istilah formalnya bertawakal).

Sasaran program ini adalah semua orang yang berminat, terutama para pejabat, eksekutif, dan para intelektual. Program ini juga bisa diikuti oleh semua tingkatan, baik pemula maupun yang sudah advance, dan apapun masa lalunya. Walaupun program ini murni ajaran Islam, dan sepenuhnya di dasarkan pada al-Qur’an dan sunah, namun program ini bisa diikuti oleh semua orang, baik beragama Islam maupun beragama non Islam, bahkan orang tidak beragama pun juga bisa dan boleh mengikuti program ini jika dia mau.                           

Program ini diselenggarakan secara bertahap. Pada pertemuan tahap pertama, peserta mengikuti penjelasan basis teoritis yang meliputi teori dan praktek, sekitar tiga jam. Pada pertemuan tahap selanjutnya, yaitu pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya adalah mudzakarah atau discourse, yaitu pendalaman, penyegaran, dan pemantapan pemahaman, serta peningkatan pengalaman keagamaan, yang di isi dengan pembahasan tematis, tokoh, atau buku terpilih dengan mengundang pembicara dan pembahas dari para pakar dan nara sumber yang ahli di bidang keilmuannya. Pertemuan mudzakarah, yaitu pertemuan ke dua, ke tiga, dan seterusnya hanya bisa di ikuti oleh mereka yang telah mengikuti pertemuan tahap pertama yang berisi penjelasan basis teoritis. Pertemuan mudzakarah diadakan secara berkelanjutan dan secara reguler, misalnya sebulan sekali, dengan mengundang alumni, baik mereka yang telah mengikuti pertemuan pertama, kedua, dan seterusnya.

Demikianlah gambaran singkat tentang Tarekat Moderen, semoga kita bisa  termasuk hamba Allah yang bisa mengetahui, mengenal, dekat, bertemu Allah di dunia ini, serta bisa mencintai, dicintai, dan menjadi kekasih-Nya. Aamiin. Dan semoga Allah SWT memberi kita semua kekuatan dan kesanggupan, serta memudahkan kita untuk meraih karunia yang diridhai-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin wa Yaa Mujiibas Saailiin.

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of